Powered By Blogger

Kamis, 08 April 2010

TEORI DIALEKTIKA RELASIONAL

Makalah Teori Komunikasi

Dosen :

DR. Antar Venus, Drs. M.A. Comm

Disusun Oleh :

Gigin Rahmat Ginanjar 210110080050

JURUSAN MANAJEMEN KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS PADJAJARAN

LATAR BELAKANG

Latar Belakang Teori Dialektika Relasional

Teori dialektika relasional tumbuh dari ketidakpuasan akan bias-bias monologic dari penelitian komunikasi keluarga/interpersonal tradisioanal, yang mana wacana-wacana tentang keterbukaan, kepastian, dan keterkaitan memiliki hak istimewa ketika wacana-wacana yang bersaing tentang non-pengungkapan, ketidakterdugaan, dan otonomi dibungkam. Teori ini telah berkembang dari fokus awalnya pada pertentangan bipolar ke artikulasinya sekarang sebagai sebuah teori dasar tentang komunikasi, yang terpusat pada perjuangan wacana-wacana yang bersaing dengan sebuah metode pasangan tentang analisis wacana, analisis contrapuntal. ─Leslie Baxter.

Komunikasi pengalaman pihak-pihak internal, saling bertentangan menyebabkan hubungan menarik berada dalam terus-menerus berubah, yang dikenal sebagai ketegangan dialektis. Tekanan ketegangan ini terjadi dalam seperti gelombang atau siklus mode dari waktu ke waktu. Relational Dialektika memperkenalkan konsep bahwa individu-individu menjadi lebih dekat ke salah satu lain, semakin banyak konflik akan muncul untuk memisahkan mereka.

Sejarah

Dialektika relasional adalah nilai emosional dan versi berbasis filosofis Dialektika. Hal ini berakar pada dynamisim dari Yin dan Yang. Seperti Yin dan Yang klasik, keseimbangan nilai-nilai emosional dalam suatu hubungan yang selalu bergerak, dan mendorong nilai apapun secara ekstrem mengandung benih dari kebalikannya.

Di dunia Barat, ide-ide ini hark kembali ke filsuf Yunani Heraclitus, yang menyatakan bahwa dunia berada di fluks konstan (seperti api), dengan kekuatan-kekuatan kreatif dan destruktif di kedua sisi setiap proses. Mikhail Bakhtin diterapkan Marxis dialektika untuk sastra dan retorika teori dan kritik. Dia menggambarkan ketegangan yang ada dalam struktur kedalaman semua pengalaman manusia Sebagai contoh, ia mengenali bahwa ketegangan yang ada antara kesatuan dan perbedaan. Bakhtin dikandung dialektika manusia sebagai dua kekuatan yang analog dengan kekuatan-kekuatan fisiksentripetal (kekuatan emosional yang cenderung menuju kesatuan) dan sentrifugal (kekuatan emosional yang cenderung menuju perbedaan). Seperti Yin dan Yang, Bakhtin pasukan tidak memiliki resolusi akhir.

Baxter mengambil analisis struktural kedalaman Bakhtin dan menerapkannya pada teori komunikasi. Ia menemukan sejumlah sumbu di mana ketegangan dinamis ini dioperasikan Kemudian penulis telah menambahkan kapak lain.

Mikhail Bakhtin

Mikhail Mikhailovich Bakhtin (17 November 1895, Oryol - 7 Maret 1975) adalah seorang Rusia filsuf, kritikus sastra, ahli semiotika dan sarjana yang bekerja pada teori sastra, etika, dan filsafat bahasa. Tulisan-tulisannya, yang meliputi berbagai mata pelajaran, terinspirasi cendekiawan yang bekerja di sejumlah tradisi yang berbeda (Marxisme, semiotika,strukturalisme, kritik agama) dan dalam disiplin yang sangat berbeda seperti kritik sastra, sejarah, filsafat, antropologi dan psikologi. Bakhtin Meskipun aktif dalam perdebatan yang meriah di estetika dan sastra yang terjadi di Soviet Rusia pada tahun 1920, posisi yang khas tidak menjadi terkenal sampai ia ditemukan kembali oleh para sarjana Rusia pada 1960-an. Penerjemahan karya-karyanya ke dalam beberapa bahasa yang berbeda pada 1960-an, 70an dan 80an membuatnya menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh dalam ilmu-ilmu manusia.

Baxter & Montgomery Dimensi dari Dialektik

Menurut Baxter dan Montgomery (4), kontradiksi mengacu pada interaksi dinamis antara kesatuan yang berlawanan. Biasanya suatu kontradiksi akan merujuk ke berlawanan yang sedang aktif tidak kompatibel. Dialektis berlawanan menciptakan sebuah sistem relasional karena mereka saling bergantung satu sama lain. Baxter dan Montgomery putus Common kontradiksi menjadi tiga kelompok atau "knot kontradiksi" yang dapat terjadi dalam hubungan.

Cluster pertama dibahas adalah integrasi dan pemisahan. Dengan kata lain, ini adalah ketegangan antara bergerak terpisah atau datang bersama-sama dari sudut pandang komunikasi interpersonal. Sebuah contoh dari ini adalah ketika Anda dihadapkan dengan keputusan-keputusan apakah akan memenuhi tuntutan pasangan Anda atau berinteraksi dengan seseorang di luar hubungan. klaster kedua Baxter dan dijelaskan dalam teori Montgomery adalah ekspresi-ekspresi non. Inilah ketegangan yang dihadapi ketika mencoba untuk memutuskan apakah informasi menyakitkan harus diungkapkan atau dirahasiakan. Ini adalah sangat umum merasa tegang antara mitra. simpul ketiga adalah stabilitas menggambarkan kontradiksi-perubahan. Mendapatkan lelah lama melakukan hal yang sama selalu akan menjadi masalah dalam setiap hubungan. ketegangan ini adalah salah satu yang konsisten dan berkaitan dengan posisi dialektis apapun karena itu juga berarti kepastian - ketidakpastian, yang merupakan sesuatu yang setiap orang wajah dalam proses pengambilan keputusan sehari-hari. Untuk membuat keputusan sama sekali Anda harus berpikir tentang apa hasil 'mungkin' menjadi dan yang melibatkan perubahan.

Perubahan adalah unsur kedua Baxter dan teori dialektis Montgomery. Apa yang menyebabkan perubahan adalah kontradiksi, alunan kekuatan yang berlawanan dalam sebuah hubungan. "Ubah mengacu pada perbedaan dalam beberapa fenomena dari waktu ke waktu," (Baxter dan Montgomery 7). Definisi ini sangat luas, tetapi dipecah agar sesuai dengan generalisasi dan kontributor dalam hubungan interpersonal. "Bagaimana Anda berinteraksi dengan cara yang membuat hal-hal yang agak diprediksi dan stabil sambil membiarkan hubungan untuk berubah dan tumbuh?" (Littlejohn 17).

Pembahasan

TEORI DIALEKTIKA RELASIONAL

Dialektika relasional adalah konsep dalam teori komunikasi. Teori, pertama kali diusulkan masing-masing oleh Baxter dan WK Rawlins pada tahun 1988, mendefinisikan pola komunikasi hubungan antara mitra sebagai akibat dari endemik dialektis ketegangan. Ketegangan tersebut adalah hasil dari kebutuhan-kebutuhan emosional yang saling bertentangan yang dirasakan oleh para peserta hubungan apapun, yang mengalami sentakan dan menarik hubungan menyebabkan berada dalam keadaan konstan berubah.

Dialektika relasional adalah nilai emosional dan versi berbasis filosofis . Hal ini berakar pada dynamisim dari Yin dan Yang.. Seperti Yin dan Yang klasik, keseimbangan nilai-nilai emosional dalam suatu hubungan yang selalu bergerak, dan mendorong nilai apapun secara ekstrem mengandung benih dari kebalikannya.Sebagai contoh, ia mengenali bahwa ketegangan yang ada antara kesatuan dan perbedaan.

Peneliti Leslie Baxter telah meneliti cara-cara yang kompleks di mana orang yang telah memiliki hubungan menggunakan komunikasi untuk mengatasi kekuatan yang bertentangan secara alami yang menimpa hubungan mereka setiap saat.

Kisah Elanor Robertson dan Jeff Meadows.

Eleanor dan Jeff bersama-sama membersihkan sampah sisa pesta makan malam yang mereka adakan untuk ulang tahun mereka, Mary Beth, yang ke-35. Mereka berdua sepakat bahwa pesta tersebut sukses dan bahwa semua orang melewati waktu yang menyenangkan bersama. Sungguh mengasyikan membicarakan teman-teman mereka siapa saja yang putus asa dan siapa saja yang mulai berpacaran.

Eleanor tersenyum ketika ia memikirkan mengenai betapa banyak yang telah ia dan jeff pelajari tentang satu sama lain dan mengenai hubungan mereka dalam dua tahun mereka hidup bersama. Eleanor dulu sering merasa kesal karena jeff ingin menghabiskan waktu dengan teman dan tidak menghabiskan seluruh waktunya berdua dengan eleanor. Sekarang ia mengira sekarang dirinya telah memahami keinginan jeff akan adnya orang lain dalam kehidupan mereka. Ia juga mendapati bahwa semakin ia mampu menghilangkan perasaan posesifnya, semakin Jeff ingin lebih dekat dengannya.

Jeff mendekat dan memeluk eleanor. Ia berkata “Sayang, pestanya benar-benar hebat. Makanannya sungguh sempurna aku senang kita memutuskan untuk memasak makanan itali. Terima kasih untuk semua bantuanmu untuk membuat semua berjalan lancar Mary Beth sangat menghargainya, aku tahu itu. Dan karena ia dan aku telah bersahabat sejak dulu, hal ini benar-benar berarti untukku.”

eleanor menjauh dan tertawa pada jeff “aku tidak berbuat apa-apa sayang,” ia berkata pada jeff.”kamulah yang begitu sibuk di dapur. Tapi aku senang Mary Beth bersenang-senang. Aku juga sangat menyukai dia.”

Jeff dan Eleanor menyelesaikan berbenah dan mulai berbicara mengenai apa yang akan mereka lakukan keesokan harinya. Mereka memutuskan untuk berpiknik di Golden state park dan mungkinpergi menonton film sesudahnya. Hari minggu besok terdengar menyenangkan mereka meiliki rencana, tapi mereka bisa saj berubah pikiran dan tidak jadi menonton film jika berpiknik di taman lebih menyenangkan.

Eleanor sangat bahagia dan berpikir untuk mengatakn pada jeff betapa ia mencintai dan membutuhkannya, tetapi ia memutuskan untuk tetap diam dan menyimpan kedalaman persaannya untuk saat ini pada jeff . Jeff mungkin mengetahui perasaanya, dan dia sedikit takut membuka semua perasaanya pada Jeff . Ia tidak yakin ia ingin tampak rapuh pada jeff pada titik ini hubngan mereka, walaupun walaupun ketika mereka pertama berkencan, ia telah berulang kali mengatakan bahwa ia sangat mencintai Jeff. Sekarang ia merasa dirinya menjadi lebih siaga dan protektif.

Teori dialektika relasional menyatakan bahwa hidup berhubungan dicirikan ketegangan ketegangan yang berkelanjutan antara impuls – impuls yang kontradiktif. Manusia tidak selalu dapat menyelesaikan elemen – elemen kontradiktif dalam kepercayaan mereka dan mereka memiliki kepercayaan yang tidak konsisten mengenai hubungan . Contohnya : ada sebuah pepatah “Absence makes the heart grow fonder” yang berarti ketidakhadiran membuat hati ini berdebar. Ada pula pepatah yang berlawanan yakni “Out of sight,. Out of mind” yang berarti jauh di mata , jauh di hati.

Dalam disipilin ilmu komunikasi, Leslie Baxter dan Barbara Montgomery (1996) merumuskan pernyataan paling lengkap mengenai teori dalam buku mereka Relating : Dialogues and dialectics. Selain itu ada peneliti lain yaitu William Rawlis dan Mikhail Bakhtin seorang filsuf rusia yang mengembanglan teori dialog personal.

Berangkat dari pemikiran Bakhtin, Baxter dan montgomery juga membentuk pemikiran Visi Dialectis. Kita dapat menjelaskan visi dari perilaku manusia ini dengan membandingkan dengan dua pendekatan yang bisa digunakan : pendekatan monologis dan dualistic.

  • pendekatan monologis.

menggambarkan kontradiksi sebagai hubungan hanya/atau.

contohnya: kita ambil dari kisah Eleanor dan Jeff pemikiran monologis akan menuntun pada pemikiran bahwa hubungan jeff dan Eleanor dekat atau jauh dengan kata lain kedua bagian dari sebuah kontradiktif bersifat eksklusif secar mutual dalam pemikiran monologis.

  • Pendekatan dualistik

melihat dua bagian dari sebuah kontradiksi sebagai dua bagian yang terpisah dan tidak berhubungan satu sama lain.

Contohnya yaitu kita mengenal Eleanor dan jeff, para pemikir yang menggunakan pendekatan dualistic yang mengevaluasi dengan cara dipisahkan dan saling menilai seberapa dekat masing – masing individu ini merasa di bandingkan dengan yang lainnya, pendekatan dualisme memungkinkan ide bahwa hubungan dapat di evaluasi secara berbeda dalam skala pada waktu yang berbeda.

Para pemikir yang menggunakan pendekatan dialektik berpendapat bahwa banyak sudut pandang saling menandingi satu sama lain dalam setiap kontradiksi. Walaupun setiap kontradiksi melibatkan dua hal yang berbeda, situasi yang dihasilkan meluas melampaui kedua hal ini. Pendekatan dialektik adalah pendekatan yang kontradiktif sebagai baik/maupun.

Pemikiran dialektis tidak ditujukan kepada pencarian akan medium kebahagiaan berupa kompromi dan keseimbangan, melainkan berfokus pada praktik-praktik yang paling berantakan, tidak logis dan paling tidak konsisten pada saat itu contohnya dua sepasang manusia laki-laki dan perempuan yang berjalan berdua selalu berinteraksi membuat banyak suara pihak lain dan memberikan kontribusi pemahaman mereka terhadap hubungan mereka sebenarnya.

Asumsi dalam Teori Dialektika Relasional.

Teori dialektika relasional didasarkan pada empat asumsi pokok yang merefleksikan argumennya mengenai hidup berhubungan :

  • Hubungan tidak bersifat linear

Asumsi yang paling mendasar adalah hubungan tidak terdiri atas bagian-bagian yang bersifat linear sebaliknya hubungan terdiri dari fluktuasi yang terjadi antara keinginan-keinginan yang kontradiktif. Bahkan Baxter dan Montgomery (1996) menyatakan bahwa kita harus memikirkan ulang akan bahasa kita mengenai hubungan. Mereka melihat bahwa frase “pengembangan hubungan “ memunculkan konotasi mengenai sebuah pergerakan linear atau kemajuan ke arah depan, kemajuan tersebut mengandung pemikiran Hanya/atau (either/or). Hubungan yang bergerak maju digambarkan memiliki beberapa elemen tertentu misalnya keintiman, pembukaan diri, kepastian dan seterusnya.

Contoh seperti dalam sebuah hubungan yang awalnya hanya sekedar berteman dan terjadinya berkembangnya sebuah hubungan yang lebih lanjut seperti Helmi yahya yang tadinya sekedar hanya hubungan guru dan murid dan berkembang menjadi sepasang suami istri keadaan yang dicapai tersebut pasti dibarengi dengan proses sebuah perkembangan hubungan.

  • Hidup berhubungan ditandai dengan adanya perubahan.

Asumsi yang kedua mengajukan pemikiran akan proses atau perubahan, walaupun tidak sepenuhnya membingkai proses ini sebagai kemajuan yang linear. Baxter dan Montgomery mengamati Proses atau perubahan suatu hubungan merujuk pada pergerakan kuantitatif dan kualitatif sejalan dengan waktu dan kontraksi yang terjadi, di seputar mana suatu hubungan yang dikelola (1996, hal.52).

contoh yaitu berawal dari hubungan tidak kenal sama sekali akhirnya menjadi kenal dan seterusnya seperti digambarkan tidak tahu "tahu "kenal "teman "sahabat"pacar " hubungan berkomitmen. Seperti dalam cerita Jeff dan Eleanor.

  • Kontradiksi merupakan fakta fundamental (mendasar) dalam berhubungan.

Asumsi yang ketiga ini menekankan bahwa kontradiksi atau ketegangan yang terjadi antara dua hal yang berlawanan tidak pernah hilang dan tidak pernah berhenti menciptakan ketegangan. Manusia mengelola ketegangan dan oposisi ini dengan cara yang berbeda, tetapi hal ini selalu ada dalam hidup berhubungan. Tarikan dan dorongan yang dipresentasikan oleh dialektika mengontruksi hidup berhubungan dan salah satu tugas komunikasi kita adalah mengelola ketegangan-ketegangan ini, Pendekatan ini berbeda dengan teori hubungan lainnya karena pendekatan ini menganggap keadaan homeostatis sebagai hal yang tidak wajar: perubahan dan transformasi merupakan ciri utama dari interaksi yang bersifat relasi .lalu saya berpikir maksud dari ketegangan antar relasi ini yang dimaksud adalah rasa suka terhadap orang lain itupun hanya pendapat saya semata.

Contoh : perasaan negatif dan positif.

  • Komunikasi untuk mengelola dan menegosiasikan kontradiksi dalam suatu hubungan.

Secara khusus tahap ini memberikan posisi utama pada komunikasi. Sebagaimana diamati oleh baxter “dari dialektika relasi, aktor sosial memberikan kehidupan melalui praktek komunikasi mereka pada kontradiksi yang mengelola hubungan mereka.

Contoh: dalam manjalin suatu hubungan dengan orang lain setidaknya kelolalah komunikasi dengan pasangan tersebut bila terjadi konflik komunikasikanlah masalah tersebut agar suatu hubungan dapat berjalan dengan baik, gunakanlah kata-kata yang baik agar dapat timbul keterbukaan dan menjalin keterikatan dengan pasangan anda. Kesemua itu telah menorganisasikan tiga dialektika utama yang telah didiskusikan yaitu otonomi, dan keterikatan, keterbukaan dan perlindungan, sesuatu yang baru dan sesuatu yang dapat diprediksi.

Elemen Dialektika (konsep-konsep): Membangun Ketegangan.

Elemen-elemen berikut ini sangat mendasar dalam perspektif dialektis:

  • Totalitas
  • Kontradiksi
  • Pergerakan
  • Praksis

  1. Totalitas

Menyatakan bahwa orang-orang di dalam suatu hubungan saling ketergantungan. Ini berarti bahwa ketika terjadi pada salah satu anggota dalam hubungan, maka anggota lain akan terpengaruh contohnya. Pada ceritatentang jeff dan Eleanor, jika jeff mendapatkan kenaikan jabatan yang mengharuskan dirinya untuk sering bepergian daripada sebelumnya, maka Eleanor juga harus menghadapi saat-saat jeff tidak ada dirumah, ia mungkin akan berkompensasi dengan berteman dengan lebih banyak orang di luar hubungan mereka dan ini akan mempengaruhi Jeff ketika dia pulang yaitu dia harus bertemu dengan teman-teman baru Eleanor.

Selain itu totalitas juga berarti bahwa konteks budaya dan social mempengaruhi proses yang terjadi, berkomunikasi dalam suatu hubungan “mencakup saling keterhubungan konstan dan pengaruh yang bersifat timbal balik dari banyak faktor individual, interpersonal, dan social” (Rawlins 1992,hal 7). Misalnya hubungan antara Eleanor dan Jeff dipengaruhi oleh lingkaran sosial mereka, oleh lokasi mereka, yaitu san fransisco.

  1. Kontradiksi

Merujuk pada oposisi dua elemen yang bertentangan. Kontradiksi juga merupakan cirri utama dari pendekatan dialektika. Ketika ada seorang yang mencintai orang lain namun tidak ia menyatakan dikarenakan tidak ingin merusak hubungan persahabatan yang sudah ada. Seperti halnya ketika Eleanor ingin menyatakan pada jeff bahwa ia mencintainya tetapi juga ingin menahan informasi ataupun perasaan untuk melindungi dirinya. Ia sedang mengalami kontradiksi.

  1. Pergerakan

Merujuk pada sifat berproses dari hubungan dan perubahan yang terjadi pada hubungan itu seiring dengan berjalanya waktu. Contohnya yaitu dengan membandingkan bagaimana anda berhubungan sekarang dengan ketika anda baru pertama kali bertemu, hal tersebut pasti akan terlihat adanya pergerakan hubungan. Contoh lain yaitu ketika Eleanor berefleksi bahwa hubungannya dengan Jeff sekarang sudah jauh berbeda dibandingkan 2 tahun lalu, hal itu dinamakan hubunmgan yang sedang mengalami pergerakan.

  1. Praksis

Berarti manusia adalah pembuat keputusan. Walaupun tidak sepenuhnya memiliki kebebasan daqlam setiap keputusan dan kita dibatasi oleh pilihan-pilihan kita sebelumnya, pilihan orang lain, dan kondisi budaya social, kita tetap merupakan pengambil keputusan yang sadar sepenuhnya dan aktif. Misalnya ketika pria menjalin hubungan dengan seorang wanita sang pria pun harus mengenal dan bergaul dengan keluarga wanita yang ia cintai.

APLIKASI DAN IMPLIKASI

Dalam bab ini kita telah melihat beberapa hal penting dalam komunikasi hubungan , ketika kits menengok kembali pada bidang yang telah kita amati, ada empat generalisasi yang dibenarkan.

· Hubungan terbentuk, terjaga, dan berubah melalui komunikasi.

Dalam interaksi maju mundur dari sebuah percakpan, banyak hal yang dibuat. Anda dapat mengetahui makna gerak tubuh, mendefinisikan objek, menciptakan konotasi baru untuk kata-kata, mencapai tujuan, dan mengubah gambar diri anda akan tetapi, jika anda terlalu sering berbicara dengan orang lain, anda juga akan menciptakan sesuatu yang lain yaitu sebuah hubungan yang berupa pertemanan, hubungan antar rekan kerja, pernikahan dan hubungan-hubungan lainnya.

Bagaimana anda berkomunikasi dengan orang lain benar-benar berpengaruh. Selain mencapai tujuan terdekat yang mungkin anda miliki untuk sebuah percakapan contohnya ketika seorang memberitahu anda apa yang harus dilakukan, anda bias menerimanya , mempertimbangkan atau bahkan menolaknya.

Teori Sandra petronio tentang pengaturan privasi sangat berguna dalam membantu kita mengenali saat-saat interaksi yang mungkin penting dalam mempertahankan pola-pola yang sudah ada atau membentuk pola yang baru. Oleh karena informasi yang bersifat pribadi sangat penting, kita benar-benar membuat keputusan yang sadar mengenai pa uang harus diungkapkan kepada orang lain dan ketika informasi tersebut diungkapkan,bagaimana menjaga agar informasi tersebut tidak bocor. Ini merupakan sebuah situasi dalam sebuah interaksi yang berkelanjutan yang harus benar-benar anda pikirkan bagaimana bertindak dalam satu situasi.

Carl rogers mengajarkan bahwa interaksi yang dilakukan dengan sengaja sangat penting dalam menciptakan hubungan yang positif. Jika cara kita berkomunikasi menentukan jenis hubungan dalam suatu hubungan dalam suatu cara yang memberi karakteristik tertentu pada suatu hubungan.

· Hubungan adalah sesuatu yang teratur.

Koener dan Fitzpatrick telah menunjukan bahwa keluarga-keluarga pada akhirnya cenderung terbagi menjadi beberapa tipe

a. Keluarga protektif " sangat stabil dan saling melengkapi dalam pola hubungan.

b. Keluarga pluralistis " dinamis.

Fitzpatrick dan koleganya lebih melihat pada susunan hubungan yang stabil sedangkan Bexter dan koleganya melihat pada suatu hubungan yang dinamis dan berorientasi pada proses. Masing-masing berfokus pada aspek-aspek hubungan yang berbeda, sehingga kita paham dari teori-teori ini bahwa kedua elemen tersebut ada dalam hubungan. Bukan berarti bahwa kita harus memandang hubungan sebagai suatu yang stabil atau melihat perubahannya: sebenarnya, setiap hubungan stabil dan berubah serta karakteristik yang anda pilih untuk anda fokuskan merupakan sudut pandang yang dapat anda gunakan untuk menguji dan memahami hubungan tersebut.

· Hubungan bersifat dinamis

Bakhtin seorang filsuf asal Rusia mengingatkan kita bahwa hidup dalam dunia dengan banyak suara, sebuah dunia heteroglossia yang menggambarkan varietas yang berbeda hidup berdampingan dalam satu "kode linguistik". Tidak seperti berbicara pada diri anda, sebuah percakapan mengharuskan anda untuk mencampur atau menghubungkan suara anda dengan suara orang lain. Kadang hal ini sangat mudah karena setiap orang memiliki pandangan yang umum tentang bagaimana berinteraksi dan berhubungan. Mengatur pembicaraan adalah hal yang sulit karena adanya ketidakcocokan tradisi budaya yang sangat berbeda, pandangan politik yang berbeda yang harus didengar, dan suara-suara yang tidak tercampur dengan baik, seperti mencoba mendengarkan music hip-hop dan music jazz secara bersamaan

Hubungan adalah tempat berlindung dari tuntutan suara-suara ini dan sebuah tempat dimana pergolakan tersebut sebenarnya dapat diperkuat. Gagasan yang cukup terus terang dari L. Edna Rogers dan koleganya adalah bahwa pola-pola hubungan bias melukiskan secara komplementer dari sebuah hubungan sebagai contoh, jika anda memiliki sebuah hubungan dengan pasangan anda seputatar masalah kendali, salah satu dari anda pasti akan langsung menyatakannya. Dinamisme sebuah hubungan dikendalikan dengan banyak cara oleh tekanan dialektis.

· Pasangan dalam sebuah hubungan mengatur tekanan secara aktif

Teori dialektis menyatakan bahwa hubungan melibatkan pengaturan tekanan alami yang tak terpisahkan. Pertemanan sangat menggambarkan poin ini: tantangan pertemanan mencuat terutama dari kebutuhan untuk mengatasi berbagai pertentangan dialektis, menilai vs menerima teman, dan jujur vs protektif terhadap teman. Contohnya yaitu ketika kita masuk perguruan tinggi yang otomatis bertemu orang-orang baru. Poin praktis untuk kehidupan adalah bahwa kita tidak dapat lari dari pertentangan.

Teori komunikasi adalah hubungan sesuatu yang sangat menarik, penting, dan menantang dalam bidang penelitian kita melihat dalam berbagai teori ini tentang usaha-usaha hubungan untuk memajukan pemahaman kita tentang salah satu aspek kehidupan manusia yang paling sulit dan walaupun setiap teori meninggalkan banyak pertanyaan yang tidak terjawab, namun memberikan banyak pemahaman yang mendalam.

DIALEKTIKA RELASI DASAR

Banyak dialektika spesifik berbeda yang telah didiskusikan berkaitan dengan hidup berhubungan . sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, tiga yang paling relevan dengan hubungan adalah dialektika otonomi dan keterikatan, keterbukaan dan perlindungan, serta sesuatu yang baru dan sesuatu yang dapat diprediksi (Baxter, 1990). Para peneliti laiinya juga telah menemukan bahwa dialektika-dialektika ini juga sering ditemui dalam hidup berhubungan. Misalnya di dalam sebuah penelitian (Erbert, 2000), Pasangan-pasangan yang telah menikah diwawancarai untuk menentukan bagaimana mereka memersepsikan dialektika relasi berkaitan dengan konflik. Otonomi dan kontradiksi dan keterbukaan dan ketertutupan dipersepsikan sebagai kontradiksi yang paling penting, dan sesuatu yang dapat diprediksi serta sesuatu yang baru dianggap penting untuk beberapa tipe konflik tertentu.

  1. Otonomi dan keterikatan

Dialektika otonomi dan keterikatan merujuk pada keinginan-keinginan kita yang selalu muncul untuk menjadi tidak tergantung pada orang-orang yang penting bagi kita, dan juga untuk menemukan keintiman dengan mereka. Sebagaimana telah digambarkan pada kisah Eleanor dan Jeff, hidup berhubungan disusupi dengan keinginan-keinginan yang salimg bertabrakan baik untuk merasakan kedekatan maupun untuk menjauh dari pasangan dalam hubungan. Jeff menghargai usaha yang telah dikeluarkan oleh Eleanor demi pesta makan malam mereka, yang membuatnya merasa dekat dengan Eleanor. Akan tetapi alas an untuk mengadakan pesta itu dalam hal tertentu menunjukan keterpisahannya dari Eleanor. Fakta bahwa Jeff memiliki persahabatan yang awet dengan Mary beth menunjujan otonominya. Mengamati akan adanya otonomi maupun kedekatan sebagai sesuatu yang konstan di dalam kehidupan berhubungan adalah salah satu ciri utama dari RDT, yang membuatnya unik dibandingkan banyak teori komunikasi lainnya mengenai hubungan.

Para peneliti komunikasi tertarik dengan pemikiran dialektik karena implikasi-implikasi komunikasi dari teori ini. Baxter dan Montgomery (1996) mendiskusikan bagaimana kode-kode komunikasi pribadi pasangan-pasangan menggambarkan kehadiran baik keterikatan maupun otonomi dalam hubungan. Misalnya, nama julukan merupakan sesuatu yang bersifat individual karena nama julukan menunjukan kedekatan hubungan artinya teman yang tidak akan memberikan panggilan sayang bagi satu sama lain. Dengan adanya sebuah hal sederhana, seperti memanggil seseorang dengan julukan, kita melihat adanya kekhususan dan kedekatan.

  1. Keterbukan dan Perlindungan.

Keterbukan dan Perlindungan berfokus yang pertama pada kebutuhan-kebutuhan kita untuk terbuka dan menjadi rentan, membuka semua informasi personal pada pasangan/mitra hubungan kita, dan yang kedua untuk bertindak strategis dan melindungi diri sendiri dalam komunikasi kita.

Posisi dialektika mempunyai sifat baik/maupun berkaitan dengan keterbukaan dan ketertutupan. Misalnya Leslie Baxter dan Erin Sahlstein (2000) menyebutkan “bagaimana bergossip dapat mencapai keseimbangan baik antara keterbukaan dan privasi Karena penggosip biasanya membuka hal tentang orang lain sementara tetap diam mengenai diri mereka sendiri. berkaitan dengan pembukaan informasi yang sangat personal, katherin Dindia (1994) berargumen akan apa yang ia sebut sebagai “dialektika interpersonal” dari pembukaan diri. Hal ini melibatkan proses pembukaan diri yang gradual dan meningkat sedikit demi sedikit muilai Dario ketertutupan hingga keterbukaan yang sepenuhnya. Akan tetapi kita belum memiliki banyak penelitian yang berfokus pada praktik-praktik komunikasi nyata yang memungkinkan pasangan dalam hubungan untuk secara simultan membuka diri pada satu sama lain sekaligusmelindungi mereka sendiri.

Salah satu perkecualian dalam hal ini adalah penelitian dari Angela Hoppe Nagao dan Stella ting-Tommey (2002) yang menemukan bahwa pasangan-pasangan yang sudah menikah berkomunikasi dalam cara-cara yang beragam untuk mengelola ketegangan antara keterbukaan dan ketertutupan. Mereka menemukan 6 cara yang dikomunikasikan oleh pasangan seputar ketegangan ini:

· Pemilihan topik

· Pengubahan waktu

· Penarikan diri

· Penyelidikan

· Strategi anti sosial

· Kebohongan.

Pemilihan topik adalah keadaan di mana beberapa topic dijadikan hal yang tabu atau tidak boleh dibahas, sehingga melindungi privasi sekaligus memungkinkan adanya keterbukaan pada topic-topik lainnya. Pengubahan waktu berarti menyediakan waktu tertentu untuk membicarakan topic-topik yang sensitif. Penarikan diri dan penyelidkan adalah menghentikan pembicaraan atau menanyakan informasi lebih jauh dari pasangan. Berteriak, menangis, atau cemberut adalah contoh komunikasi anti sosial. Kebohongan adalah penyimpangan kecil dari sebuah kebenaran atau menghilangkan beberapa fakta untuk membuat beberapa hal privat dan untuk menghindari konflik dalam hubungan tersebut.

  1. Hal yang Baru dan Hal yang dapat diprediksi.

Hal yang Baru dan Hal yang dapat diprediksi merujuk pada konflik antar kenyamanan stabilitas dan keasyikan perubahan, misalnya yang berasumsi bahwa orangbergerak mendekati kepastian dan menjauhi ketidakpastian ketika sejalan dengan perkembangan hubungan mereka. Posisi dialektik ini melihat interaksi antara kepastian dan ketidakpastian dalam hubungan. Perencanaan Jeff dan Eleanor menggambarkan interaksi ini, ketika mereka membuat rencana bersama, mereka mencapai paling tidak dua hal berkaitan dengan hal yang dapat ditebak mengenai diri mereka dan hubungan mereka, pertama, rencana mereka menunjukan mereka sedang ada hubungan karena perencanaan adalah aktivasi relasi. Hal ini juga menciptakan suatu rutinitas sehingga mereka tahu apa yang mereka lakukan dalam waktu dekat. Akan tetapi, mereka juga membiarkan rencana mereka sedikit terbuka untuk memungkinkan kreativitas dan hal yang baru. Dengan adanya rencana pada hari selanjutnya Jeff dan Eleanor telah menjawab kebutuhan mereka yang saling mengkontradiksi, antar rutinitas dan spontanitas.

  1. Dialektika Konstektual.

William Rawlins, menyebut dialektika konstektual yang berarti bahwa dialektika ini muncul dari tempat hubungan tersebut di dalam budaya.

Dialektika konstektual dibentuk melalui ketegangan-ketegangan antara definisi public dari sebuah hubungan persahabatan. Rawlins menyebutkan dua dialektika konstektual antara public dan privat serta antar yang nyata dan yang ideal. Dialektika konstektual merujuk pada ketegangan-ketegangan antar dua hal tersebu. Rawlins membahas fakta dalam wilayah public persahabatan menempati posisi yang marginal.Rubin (1998) berargumen bahwa orang cenderung menempatlan komitmen kepada teman sebagai prioritas yang lebih rendah.

DIALEKTIKA INTERAKSIONAL DIALEKTIKA KONTEKSTUAL

Otonomi –keterikatan Publik-privat

Keterbukaan –perlindungan yang nyata-yang ideal

Hal yang baru- hal diprediksi

Dibandingkan dengan komitmen kepada anggota keluarga. Rawlins melihat bahwa persahabatan lebih menderita dibandingkan jenis hubungan yang lain karena tidak ada intitusi yang dapat memberikan sanksi. Hubungan Jeff dan Eleanor mungkin juga akan memiliki status marginal yang sama karena, tidak seperti pernikahan, hubungan ini tidak memiliki sanksi secara hokum.

Rawlins (1992) berpendapat bahwa ketegangan antara status public marginal ini dan karakter privat persahabatan tersebut muncul dalam sebuah persahabatan, Rawlins menyatakan bahwa dialektik menyebabkan munculnya suatu hal dalam persahabatan yang disebutnya sebagai agen ganda. Maksudnya hubungan-hubungan ini memenuhi baik fungsi publik, maupun fungsi privat , contohnya orang-orang yang membentuk persahabatan di tempat kerja mungkin akan menghadapi umpan balik yang negative dari orang-orang yang ada disekeliling mereka, yang melihat bahwa persahabatan ini merupakan ancaman bagi mereka. Ketika Jeff dan Eleanor memutuskan untuk serius dengan hubungan mereka , Eleanor merasa terancam oleh teman-teman wanita Jeff . aspek publik dari persahabatan dan percintaan menimbulkan ketegangan.

Dialektik publik dan privat berinteraksi dengan dialektik antara yang nyata dan yang ideal. Jika Eleanor banyak membaca novel romantis yang menekankan keterbukaan sempurna antar pasangan yang ada, ia mungkin akan merasakan ketegangan antara pandangan tersebut dan pengalaman hidupnya dengan Jeff, yang melibatkan adanya pertukaran pikiran tetapi tidak keterbukaan sempurna.

Selain itu dialektik ini menunjukan kontradiksi akan semua harapan yang dimiliki sesorang mengenai hubungan dengan kenyataan yang sedang di jalani, secara umum, harapan mengenai hubungan biasanya memiliki standar yang tinggi dan ideal. Persahabatan dipandang sebagai tempat munculnya kasih sayang, kesetiaan, dan kepercayaan , keluarga digambarkan sebagai tempat berlindung di dalam dunia yang penuh kesulitan. Orang-orang yang dicintai dipercaya akan membersihkan kasih sayang dan dukungan tanpa batas dan pamrih.

Terakhir Faktor-faktor budaya dan kontekstual memengaruhi kedua dialektik ini. Dalam budaya dimana teman dianggap memilkistatus yangsama dengan keluarga, selain itu adapt istiadat sosial dan harapan sosial bervariasi pada waktu yang berbeda dan dialektika dipengaruhi oleh perubahan-perubahan misalnya, Ernest Burgess dan Harvey locke(1953) membedakan antara pernikahan institutional dan pernikahan pertemanan. Akhir ini di amerika pernikahan dipandang sebagai hubungan kasih sayang dimana pasangan seseorang berfungsi sebagai pasangan terbaik bagi yang lain. Jelaslah bahwa ketegangan antara yang ideal dan yang nyata akan bergeser sesuai dengan standar ideal yang diciptakan secara sosial.

Ketegangangan dialektika dasar mengkarakteristik banyak hubungan interpersonal, tetapi badan peneliti yang berkembang mulai menemukan ketegangan tambahan dan pertanyaan apakah otonomi-keterikatan, keterbukaan-perlindungan, hal baru yang dapat diprediksi menyusupi semua hubungan dalam semua konteks (Braithwaite & Baxter, 1995). Contohnya Rawlins (1992) tidak menemukan bukti akan adanya dialektika hal yang baru hal yang dapat diprediksi dalam penelitiannya mengenai persahabatan. Sebaliknya, ia menemukan suatu dialektis yang berfokus pda ketegangan antara penilaian dan penerimaan maksudnya yaitu dialektika ini muncul dalam ketegangan antara menilai perilaku seseorang teman atau menerima. Dalam mempelajari persahabatan ditempat kerja, Ted Zorn (1995) menemukan dialektika utama tersebut, tetapi ia juga menemukan ketegangan tambahan yang khusus berkaitan dengan konteks tempat kerja.

Julie Apker, Kathleen Proop, dan wendy zabava Ford (2005) menemukan bahwa tempat kerja merupakan konteks yang relative kurang dieksplorasi untuk menerapkan teori dialektika relational. Letika mereka mempelajari perawat yang bekerja didalam interaksi perawatan kesehatan, mereka menemukan beberapa dialektika yang berkaitan dengan bagaimana perwat-perawat ini menegosiasikan status dan identitas mereka. Mereka menyebut hal ini dialektika peran karena mereka menunjukan ketegangan-ketegangan yang di alami oleh para perawat berkaitan dengan adanya keadaan setara atau di bawah para dokter di dalam tim perawatan kesehatan tersebut.

Dalam mempelajari partisipasi orang dalam sebuah kelompok teater komunitas, Michael Kramer (2004) mengemukakan sebelas ketegangan dialektik yang berkisar mulaidari komitmen kepada kelompok dan komitmen kepada aktivitas lainnya hingga pada toleransi dan penilaian terhadap kelompok lain. Kramer menyusun ketegangan-ketegangan ini ke dalam empat kategori dialektik utama :

· Kelompok-individual

· Kegiatan terjadwal-kegiatan mendadak

· Keterlibatan-keterkucilan

· Perilaku yang dapat diterima-perilaku yang tidak dapat diterima,

Kramer menyatakan bahwa ketegangan-ketegangan dialektik dapat membingkai teori komunikasi mengenal perilaku kelompok.

DIALEKTIK INTERAKSIONAL KONTEKS DI MANA DITEMUKAN

Penilaian-penerimaan Persahabatan

Bawahan-setara Tempat kerja

Kelompok-individu Kelompok komunitas

Kegiatan terjadwal-mendadak Kelompok komunitas

Keterlibatan-keterkucilan Kelompok komunitas

Perilaku dapat diterima-tidak dapat diterima Kelompok komunitas

Kehadiran-ketidakhadiran Keluarga/keluarga tiri

Kebahagiaan-kesedihan Keluarga

Memberikan informasi-membentuk identitas pertemanan dalam televisi

Michael Meyer (2003) mempelajari hubungan antara dua karakter dalam acara televisi Dawsoon’s creek, dan menemukan dialektik keterikatan-otonomi dan sebuah dialektika baru, memberikan informasi-membentuk formasi identitas. Meyer tertarik untuk mengamati bagaimana acara ini mendefinisikan identitas seksual remaja, dan ia menemukan bahwa pendekatan dialektik dapat menjelaskan proses ini dengan baik. Meyer melaksanakan analisis naratif terhadap acara ini, dengan berfokus pada tokoh Jack McPhee – yang akhirnya muncul sebagai seorang homoseksual pada musim kedua- dan hubungannya dengan tokoh lain, Meyer berargumen bahwa melalui hubungan mereka, tokoh Jack sedang melalui pembentukan identitas seksualnya –remaja homoseksual (hal. 265).

Sungguh mungkin bahwa konteks relasi membuat perbedaan dalam dialektika-dialektika: dialektika baru ini ditemukan dalam persahabatan, tempat kerja, kelompok komunitas, dan sebuah persahabatan dalam televisi. Namun peneliti lain (Baxter, Brithwaite, Golish, &Olson) 2002; Bryan, 2003; Toller, 2005) mempelajari isu-isu mengenai penyakit dan kematian dalam konteks keluarga dan juga menemukan dialektika tambahan. Mereka menemukan bahwa ketidakhadiran merupaakan pertimbangan yang penting bagi keluarga yang harus menghadapi pasien Alzheimer’s (Baxter et al., 2002) dan juga bagi mereka yang mengalami kematian orang tua dan menjadi bagian dari keluarga tiri (Byant, 2003), vagi orang tua yang kehilangan anak (Toller, 2005). Tamara Golish dan Kimberly Powell((2003) mengemukakan ketegangan dialektika lain yang menghadapi kelahiran premature mengalami emosi kebahagian dan kesedihan yang saling kontradiksi dan harus menemukan strategi komunikasi untuk mengelola kontradiksi ini. Catatan penelitian membahas suatu penelitian terhadap keluarga tiri yang mengungkapkan beberapa ketegangan dialektika tambahan

Respons terhadap Dialektika

Walaupun ketegangan dialektika merupakan hal yang berlangsung terus menerus, orang melakukan usaha untuk mengelola hal ini. Beberapa penelitian (Jameson, 2004), mengamati kesopanan sebagai metode umum untuk mengelola ketegangan dialektia. Baxter (1988) mengidentifikasi empat strategi spesifik untuk tujuan ini : Pergantian bersiklus, segmentasi, seleksi, dan integrasi

  1. Pergantian Bersiklus

Terjadi letika orang memilih satu dari dua hal yang berlawanan pada waktu tertentu, bergantian dengan yang lain contohnya ketika dua gadis yang bersaudara yang masih kecil, mereka mungkin tak terpisahkan, menyoroti kutub kedekatan mereka, mencari identitas berbeda seperti halnya kita mengenal seperti Nakula Sadewa dan Marcel dan Mischa chandrawinata yang sejak kecil sangat dekat dan dan ketika mereka hidup di kota yang sama mereka akan mendukung adanya kedekatan lagi.

  1. Segmentasi

Adalah memisahkan beberapa arena untuk menekankan tiap-tiap dari dua hal yang berlawanan misalnya suami istri yang bekerja sama dalam sebuah bisnis usaha keluarga mungkin akan menekankan hal yang dapat diprediksi dalam hubungan kerja mereka dan hal yang baru untuk saat-saat mereka di rumah.

  1. Seleksi

Merujuk pada pembuatan keputusan antara dua hal yang berlawanan. Pasangan yang memilih untuk selalu dekat setiap waktu dan tidak mengindahkan kebutuhan mereka kan otonomi, menggunakan seleksi. Misalnya dalam memilih pasangan yang baik.

  1. Integrasi

Melibatkan suatu sintesis dari kedua hal yang berlawanan integrasi dapat terjadi dalam tiga bentuk: menetralisasi, membingkai ulang dan mendiskualifikasikan polaritas.

· Menetralisasi

Membutuhkan adanya kompromi antara dua kutu. Maksudnya yaitu orang yang memilih strategi ini mencoba untuk menemukan medium yang membuat mereka tidak dapat terlalu terbuka sebagaimana diinginkan oleh Eleanor pada kisahnya dengan Jeff, tetapi mereka juga tidak dapatterlalu tertutup.

· Membingkai Ulang

Merujuk pada mentransformasi dialektika yang ada dengan cara tertentu sehingga dialektika itu seperti tidak memiliki oposisi. Julia Wood dan koleganya(1994), mendiskusikan bagaimana pasangan-pasangan membingkai ulang dengan mendefinisikan keterikatan sebagai hal yang mencakup perbedaan yang ada. Oleh karena itu, dialektika antara otonomi an keterikatan dianggap sebagai kesatuan daripada sebagai oposisi. Jika Eleanor dan Jeff mulai untuk melihat kedekatan mereka sebagai sebuah fungsi dari kemampuan mereka untuk dapat terpisah satu sama lain, mereka sedang membingkai ulang apa yang mereka maksud degan kedekatan.

· Mendiskualifikasi

Menetralakn dialektika dengan memberikan pengecualian pada beberapa isu dari pola umum. Sebuah keluarga mungkin sangat terbuka dalam komunikasi mereka secara umum tetapi memiliki beberapa topik tabu yang tidak akan didiskusikan sama sekali seperti seks dan keuangan keluarga.

Menghadapi Ketegangan Dialektis

Baxter dan Montgomery(1996) membahas hal ini dan tehnik lain untuk menghadapi ketegangan dialekti. Mereka berargumen bahwa tehnik apapun yang digunakan orang memiliki tiga karakteristik yang sama:

1. Tehnik ini bersifat improvisasional

2. Dipengaruhi oleh waktu

3. Rumit oleh konsekuensi yang tidak disengaja.

Improvisasional, menurut Baxter dan Montgomery berarti apa pum yang dilakukan orang untuk menghadapi ketegangan tertentu dari hidup berhubungan hal itu tidak akan mengubah sifat ketegangan yang berkesinambungan. Misalnya pada kisah Jeff dan Eleanor mereka berdua telah mencapai hubungan yang cukup terbuka untuk menetralisasi ketegangan dialektika, namun mereka tidak mengubah fakta bahwa keterbukaan dan ketertutupan tetap menjadi isu dalam hubungan mereka.

Aspek waktu merujuk pada ide bahwa, ketika menghadapi dialektika, keputusan komunikasi yang di buat oleh pasangan di pengaruhi oleh masa lalu, diterapkan di masa sekarang dan dipenuhi antisipasi untuk masa depan. Ketika Jeff memuji Eleanor mengenai pesta pesta yang mereka adakan untuk mary beth, ia melakukan demikian dengan mengetahui bahwa mereka pernah beradu argument mengenai teman-temannya di masa lalu dan berharap bahwa argument ini tidak akan berlanjut ke masa depan. Rawlins(1992) menyatakan bahwa” konfigurasi kontradiksi menyusun dan membentuk persahabatan melalui sebuah proses perubahan berkesinambungan dalam perjalanan hidup”. Kesimpulan yang ia tarik adalah bahwa”pertanyaan-pertanyaan dialektis adalah investigasi sejarah”.

Akhirnya, Baxter dan Montgomery menyatakan bahwa pasangan dalam hubungan mungkin akan menerapkan strategi untuk menghadapi ketegangan, tetapi hal ini mungkin tidak berjalan sebagaimana di maksudkan. Misalnya suami istri yang bekerja bersama dan menggunakan segmentasi sebagaimana telah dibahas sebelumnya mungkin akan merasa bahwa mereka sedang menghadapi ketegangan antara hal yang baru dan hal yang dapat diprediksi, tetapi mereka mungkin akan merasa tidak puas karena mereka menghabiskan banyak waktu di tempat kerja sehingga mereka tidak mendapatkan sesuatu yang baru dalam hubungan mereka.

Peneliti Baxter mengenai Dialektis dan dialog

Dialektis mengacu pada sebuah tekanan antara tekanan antara kekuatan-kekuatan yang berlawanan dalam sebuah system. Dalam kehidupan, kita sering mengalami “suara-suara” yang memaksa yang bergeseran dengan pengambilan keputusan kita. Sebagai contoh anda mungkin ingin meraih keberhasilan secara materi, tetapi sifat kemanusiaan dan nilai-nilai lingkungan anda membuat anda mempertanyakan tujuan ini. Pertentangan ini penting karena anda menyadari bahwa untuk meraih tujuan kemanusiaan dan lingkungan, anda harus meraih keberhasilan materi untuk memberikan sumber daya yang menungkinkan anda mendapatkan pengaruhnya. Anda mungkin berjalan maju dan mundur dalam tekanan ini, bingung tentang bagaimana anda harus melanjutkannya.

Tekanan dialektis dapat terlihat dengan sangat mudah dalam institusi masyarakat yang lebih besar sebagai contoh, sebuah perusahaan yang ditopang oleh keuntungan, yang sering kali hadir dalam tekanan dengan pemasukan dan keselamatan kerja maksudnya dengan pemasukan yang dihasilkan perusahaan memungkinkian mereka untuk mengembangkan dan memperluas perusahaan, menciptakan lapangan pekerjaan baru, serta pemasukan bagi tenaga kerja. Ini adalah sebuah dialektis klasik yang melibatkan tekanan alami antara kekuatan materi yang berlawanan, Baxter dan para ahli teori komunikasi dialektis lain menerapkannya pula pada hubungan manusia.

Pandangan peneliti, stabilitas perubahan atau tekanan antar dapat diduga dan konsisten melawan spontan dan berbeda. Sering kali pasangan mengalami kebingungan antara apakah mereka harus melakukan hal yang selalu sama atau mencoba hal-hal baru dan ketika hal ini terjadi, mereka merasakan pertentangan ini. Baxter telah menempatkan penekanan khusus di sini karena pengaruh pasangan ini pada perkembangan hubungan. Bagaimana anda berinteraksi dalam sebuah cara yang tetap membiarkan beberapa hal dapat diduga dan stabil sementara anda juga membiarkan hubungan untuk berubah dan bertumbuh.

Carol Werner dan Baxter menulis sekitar lima kualitas yang berubah ketika hubungan berkembang :

  1. Amplitudo –kekutan perasaan, perilaku, atau keduanya. Misalnya, pada titik-titik tertentu dalam sebuah hubungan, anda mungkin sangat aktif dan memiliki perasaan yang kuat tentang apa yang terjadi. Pada saat yang lain, anda mungkin lebih santai dan tenang.
  2. Kepentingan −fokus pada masa lalu, masa sekarang, dan masa depan. Pada beberapa saat dalam sebuah hubungan, anda mungkin mendapat diri anda berkonsentrasi pada apa yang terjadi antara anda dan rekan anda di masa lalu dan pada saat yang lain anda mungkin terpusat pada saat ini atau masa depan.
  3. Skala – anda dan rekan anda mendapati diri anda memiliki ritual yang bertahan cukup lama dan melakukan sesuatu dalam cara-cara tertentu untuk periode yang pendek, sering mengubah kebiasaan anda.
  4. Rangkaian –susunan kejadian dalam hubungan ketika hubungan berubah banyak hal yang dilakukan tetapi tidak semuanya di atur dengan cara yang sama untuk keseluruhan lamanya hubungan, menarik melihat kembali pada sejarah hubungan anda. Beberapa rangkaian sedikit stabil dan bertahan lama sedangkan yang lain hanya seumur jagung dan mudah digantikan oleh pola perilaku yang baru dalam hubungan. Lihat bagaimana anda mengatur waktu dan tindakan yang anda lakukan di sekitar dan dengan orang lain anda mungkin akan menemukan bahwa rangkaian ini berbeda dari waktu ke waktu lain.
  5. Langkah/irama – kecepatan hubungan dan jarak antarkejadian. Selam periode tertentu dalam sebuah hubungan, banyak kejadian yang mungkin terjadi dalam cara cepat dan semua nampaknya terjadi sangat cepat. Pada waktu lain iramanya mugkin lebih lambat, menelusuri perkembangan sebuah hubungan berarti memperjatikan cara-cara di mana profil selalu berubah.

Dialog menghasilkan kesempatan untuk mencapai sebuah persatuan dalam perbedaan melalui dialog kita dapat mengatur dinamika pengaruh antar kekuatan yang memisahkan dan menarik kita bersama kekuatan yang menciptakan pemahaman dan memberikan rasa kebersamaan.

Dialog adalah Estetika, Ini merupakan titik peruntungan ketiga dari Baxter. Estetika melibatkan pemahaman akan keseimbangan, keterkaitan, bentuk, dan kesatuan. Fakta yang ada bahwa anda dapat berkata anda sedang memiliki hubungan berarti bahwa ada pola seperti itu, seperti sebuah potret, memberikan identitas hubungan, keunikan, dan kesatuan. Anda tidak hanya dapat menyebutkan hubungan dimana anda mengambil bagian. Tetapi anda dapat menjelaskan hubungan tersebut, menggolongkannya, dan menceritakan cerita yang menunjukan seperti apa hubungan tersebut, karakter sebuah hubungan seperti sebuah refleksi dari estetikanya yang diciptakan dalam dialog.

Jadi, walaupun kehidupan social “berantakan” dalam banyak aspek, kita mampu memberikan pemahaman akan susunan melalui dialog. Komunikasi dalam sebuah hubungan dapat membentuk rasa kesatuan dan persatuan, rasa perlengkapan yang sementara, sebuah estetika melalui dialog. Hal ini dapat terjadi dalam beberapa cara, misalnya anda dapat menciptakan sebuah rasa urutan sementara atau pemahaman bahwa apa yang terjadi saat ini secara logika terhubung dengan apa yang telah terjadi sebelumnya. Anda juga dapat menciptakan sebuah hubungan yang dapat dipersatukan, sehingga di samping semua perbedaan, anda mampu memiliki rasa “kebersamaan” sebagai pasangan. Hal itu bias terjadi misalnya ketika percakapan terasa seperti sebuah aliran yang lemah atau ketika anda mudah berpartisipasi dalam sebuah ritual umum dalam hubungan tersebut.

Dialog adalah wacana, Bakhtin dan Baxter mengingatkan bahwa dialog adalah percakapan. Melihat kembali pada karya awal dalam teori hubungan yang dibahas Baxter mencatat bahwa hubungan tidak pernah berupa serangkaian pernyataan orang tunggal, tetapi terdiri atas proses maju mundur yang berjalan seiring waktu. Oleh sebab itu perlaku atau praktik sebenarnya penting dimana pelaku komunikasi terlibat sepanjang lintasan hubungan. Hubungan bukanlah sesuatu yang anda pikirkan secara kognitif dalam kepala anda, tetapi merupakan hasil dari wacana.

Kemungkinan Pengujian

Teori dialektika relasional menawarkam pandangan yang luas terhadap hubungan dan telah menghasilkan beberapa penelitian bahkan dalam waktu singkat setelah Baxter mndeskripsikan teori ini: dan karenanya ini adalah teori yang heuristik. Penelitian-penelitian ini juga menunjuk pada fakta bahwa teori ini dapat diuji. Mungkin hal paling menarik dari teori ini adalah bahwa teori ini menjelaskan tarikan dan dorongan yang dialami orang dalam hubungan, lebih baik dari teori mengenai hidup berhubungan lainnya yang bersifat linear. Kebanyakan orang mengalami hubungan mereka dalam pola pasang surut, baik dalam isu keintiman, pembukaan diri, atau yang lainnya. , maksudnya, hubungan tidak menjadi lebih baik atau kurang sesuatu dalam pola garis lurus yang linear. Sebaliknya, hubungan dapat menjadi baik/maupun ketika kita menjalani. Dialektika menawarkan penjelasan yang mengagumkan untuk perasaan baik/maupun ini, membuat teori ini mendapat nilai yang bagus dalam hal kegunaan.

Satu contoh kasus :

Hubungan antara pengacara dan kliennya yaitu antara Sunan Kalijaga dan Jennifer Dunn.

Hubungan mereka bisa dibilang tidak biasa karena sunan kalijaga sudah memiliki istri dan dikaruniai dua orang anak, hubungan mereka terjalin dan berawal saat jennifer Dunn terkait oleh kasus Narkoba.

Kronologis berdasarkan pemberitaan media

JAKARTA (Pos Kota) – “Artis sinetron Jennifer Dunn menangis dituntut 6 tahun penjara dan denda Rp150 juta subsider 2 bulan kurungan, di Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Artis dan model 20 tahun ini langsung dikawal pengacaranya, Sunan Kalijaga, begitu keluar ruang sidang. Dia bungkam menjawab pertanyaan wartawan. Menurut Jaksa Sulvia Triana, yang menggantikan Jaksa Suwanto dalam tuntutannya, terdakwa terbukti menyimpan 7 butir ekstasi di tempat kosnya di Kenanga Vista Residence lantai II kamar 16 Jalan Jeruk Purut, Cilandak Timur, Pasar Minggu, pada 12 Oktober 2009. Dalam sidang majelis hakim diketuai Martinus Bala, disebutkan, barang terlarang sebagai hadiah ulang tahunnya itu diberikan oleh Hasan Munawar alias Asep. Terdakwa lalu menyimpan ekstasi warna merah muda itu di balik jam dinding yang menempel di dinding kamar kostnya. Hakim memberi kesempatan Dunn dan pengacaranya mengajukan pembelaan”.(gembong/rf/aw)

JAKARTA (Pos Kota) – “Artis Jennifer Dunn,20, terlibat asmara dengan pengacara yang membela kasusnya, Sunan Kalijaga. Bahkan rasa cintanya itu dibuktikan dengan mengecup bibir pengacaranya, setelah sidang di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat, Kamis. Adegan mesra antara artis yang terlibat kasus narkoba dengan pengacaranya ini terjadi di balik jeruji besi tahanan di pengadilan. “Saya memang sayang sama dia, suka sama dia,” kata Jennifer, yang juga menyampaikan permohonan maafnya kepada istri Sunan Kalijaga. Dia mengaku tak ada niat merebut suami orang. “Tapi gimana dong. Saya tidak bisa membohongi perasaan saya sendiri,” katanya, pelan. Menurut Jennifer, benih cintanya mulai bersemi ketika dia mendekam di Rutan Pondok Bambu karena kasus narkoba.

TERPELESET

Sedangkan Sunan Kalijaga membatah kalau dirinya sengaja berciuman dengan Jennifer Dunn. “Saya kira tadi dia mau bisikin sesuatu ke telingga saya. Karena terburu-buru menjadi terpeleset. Terus akhirnya kena bibir saya,” kelitnya ketika ditemui di halaman parkir PN Jakarta Barat, kemarin. Sementara itu, sidang Jennifer dibatalkan karena saksi Damayanti alias Yanti tidak bisa hadir. Sidang akan dilanjutkan Kamis depan”.(rizal/gembong/rf/aw)

JAKARTA (Pos Kota) – “Perselingkuhan antara artis yang terlibat narkoba, Jennifer Dunn dengan pengacaranya, Sunan Kalijaga, berbuntut panjang. Pasalnya istri Sunan Kalijaga, Heidy Sunan, 28, tak rela berbagai suami dengan wanita lain. “Bila mereka menikah, lebih baik saya pergi. Saya tidak mau dimadu. Itu sudah keputusan saya,” kata Heidy Sunan di Plaza Senayan, Jumat. Sebagai wanita, ibu dua anak ini terpukul mengetahui suaminya punya hubungan dengan wanita lain. “Semula saya anggap hubungan Jennifer dengan suami saya itu hanya pertemanan saja. Tapi sekarang terbukti mereka punya hubungan,” katanya. Heidy telah mencium hubungan Jennifer Dunn dengan suaminya sejak November 2009. “Waktu itu, saya belum yakin. Tapi setelah diberitakan di berbagai media, baru saya yakin suami saya itu selingkuh,” katanya. “Saya berharap suami saya sadar dan bekerja sebagai pengacara profesional,” tambahnya. Seperti diberitakan, pengacara Sunan Kalijaga dipergoki tengah berciuman dengan Jennifer Dunn, di tahanan Pengadilan Negeri Jakarta Barat . Keduanya mengaku saling mencintai”.(rizal/rf/aw)

Kisah antara Sunan kalijaga dan Jennifer Dunn ini bila dihubungkan dengan teori dialektika relasional sesungguhnya mereka sedang menjalani masa ketegangan. Ketegangan antara Jenifer kepada Sunan kalijaga dan juga istri sunan kalijag yaitu Heydi. Hal ini berakar seperti Yin dan Yang klasik, keseimbangan nilai-nilai emosional dalam suatu hubungan yang selalu bergerak, dan mendorong nilai apapun secara ekstrem mengandung benih dari kebalikannya. Peneliti Leslie Baxter telah meneliti cara-cara yang kompleks di mana orang yang telah memiliki hubungan menggunakan komunikasi untuk mengatasi kekuatan yang bertentangan secara alami yang menimpa hubungan mereka setiap saat.

Saya melihat diantara hubungan Sunan Kalijaga dan Jennifer adanya asumsi dasar yaitu Kontradiksi merupakan fakta fundamental (mendasar) dalam berhubungan yang berarti menekankan bahwa kontradiksi atau ketegangan yang terjadi antara dua hal yang berlawanan tidak pernah hilang dan tidak pernah berhenti menciptakan ketegangan. Manusia mengelola ketegangan dan oposisi ini dengan cara yang berbeda, tetapi hal ini selalu ada dalam hidup berhubungan. Tarikan dan dorongan yang dipresentasikan oleh dialektika mengontruksi hidup berhubungan. Dan kasus mereka berdua Jelas ada perbedaan yang melatar belakangi hubungan mereka yakni Sunan Kalijaga yang seorang pengacara dan sekaligus suami juga seorang ayah untuk kedua anaknya, sedangkan Jennifer Dunn adalah Klien sekaligus terdakwa dari kasus narkoba,

Yang membuat hubungan mereka berdua tetap berjalan yakni adanya Keterbukan dan Perlindungan dari Sunan yang direspon oleh Jennifer dan menimbulkan sebuah kedekatan yang berbeda bukan antara hubungan klien dan pengacaranya bahkan hubungan yang lain.

Solusi yang baik sesungguhnya yaitu untuk Sunan Kalijaga yang seharusnya bersikap profesional selain itu Sunan harus bersikap Improvisasional, menurut Baxter dan Montgomery yang berarti apa pun yang dilakukan orang untuk menghadapi ketegangan tertentu dari hidup berhubungan hal itu tidak akan mengubah sifat ketegangan yang berkesinambungan. Dan untuk hubungan Sunan Kalijaga dan istrinya yaitu Heydi yang memang sedang terjadi ketegangan yang bersifat penerimaan negatif agar mampu menerapakan sikap Amplitudo yang berarti perasaan, perilaku, atau keduanya. Misalnya, pada titik-titik tertentu dalam sebuah hubungan, anda mungkin sangat aktif dan memiliki perasaan yang kuat tentang apa yang terjadi. Pada saat yang lain, anda mungkin lebih santai dan tenang dan selain iti pasangan suami istri ini hendaknya memikirkan Kepentingan pada masa sekarang, dan masa depan maksudnya Pada beberapa saat dalam sebuah hubungan, anda mungkin mendapat diri anda berkonsentrasi pada apa yang terjadi antara anda dan pasangan anda di masa lalu dan pada saat yang lain anda mungkin terpusat pada saat ini atau masa depan terutama untuk kehidupan pada masa depan untuk kedua anak-anaknya.

EVALUASI

Menurut Saya Teori Dialektika relasional perihal untuk kasus di atas hanya cukup meneliti tingkat ketegangan di antara tokoh terkait karena memang berkenaan dengan peristiwa hubungan antara satu individu dengan individu lainnya dalam hal ini yaitu Sunan Kalijaga, Jennifer Dunn dan Heydi.

Kekurangan dari teori ini untuk kasus di atas menurut saya yaitu kurang teliti terutama untuk lebih mengkhususkan kepada individu selain di lihat dari tingkat hubungannya secara sekilas seperti ada pada teori Relationship khusunya teori komunikasi yang pragmatis yang lebih dan memiliki Asumsi dasar dari teori ini adalah “pertukaran pesan yang komunikatif bukan terletak pada individu melainkan pada unsur-unsur perilaku komunikasi yang dilakukan mereka. Unsur-unsur perilaku tersebut diantaranya adalah mimik, gerak-gerik, tekanan suara, dan ekspresi wajah. Berdasarkan asumsi komunikasi antarpribadi, terlihat pada suatu sekuen tingkah laku yang tersusun dalam suatu sistem, siklus, dan episode. Tindakan komunikasi dari suatu sebab dan menghasilkan suatu akibat yang berada dalam suatu system”.

Kesimpulan

1. Teori dialektika menggambarkan hidup hubungan sebagai kemajuan dan pergerakan yang konstan dan menjelaskan tarikan dan dorongan yang dialami orang dalam hubungan. dialektik ini menunjukan kontradiksi akan semua harapan yang dimiliki sesorang mengenai hubungan dengan kenyataan yang sedang di jalani, secara umum, harapan mengenai hubungan biasanya memiliki standar yang tinggi dan ideal

2. Memberikan efek yang baik terhadap hubungan persahabatan, suami-istri dan hubungan lainnya dengan berinteraksi lagi dengan lebih baik, Persahabatan dipandang sebagai tempat munculnya kasih sayang, kesetiaan, dan kepercayaan

3. Pengaruh teori ini bisa untuk menerima pengaruh positif dan memilah penerimaan antara negative dan positif suatu hubungan agar tidak terjadi benturan kontradiksi dari masing-masing individu dan budaya.

4. Berfungsi untuk membuat sebuah hubungan yang lebih bersifat positif dan menghilangkan segala ketegangan kontradiksi negatif. Terutama dalam ruang lingkup : persahabatan, tempat kerja dan kelompok komunitas.

DAFTAR PUSTAKA

· http://en.wikipedia.org/wiki/Relational_dialectics

· http://www.gatra.com/2010-02-11/artikel.php?id=134822

· http://en.wikipedia.org/wiki/Relational_dialectics

· http://en.wikipedia.org/wiki/Mikhail_Bakhtin&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjFh8uS5aTdzg25P5V06o6XNYHpXQ#Biography

· http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.uky.edu/~drlane/capstone/interpersonal/reldial.htm

· http://zimmer.csufresno.edu/~johnca/spch100/10-10-baxter.htm

· http://celebrity.okezone.com/read/2010/02/23/33/306372/33/cium-jennifer-dunn-sunan-bakal-dicerai-istri

· http://celebrity.okezone.com/read/2010/02/15/33/303688/33/cium-jennifer-dunn-sunan-bisa-dilaporkan-ke-peradi

· http://www.poskota.co.id/tag/jennifer-dunn

· John, Stephen W. Little, Karen A. Foss.2005.Teori komunikasi “theoris of human communication.terjemahan oleh salemba humanika. Belmont, USA : Thomson Wadsworth.

· West, L. Richard. Turner, H. Lynn.2008.Pengantar teori komunikasi : analisis dan aplikasi.Jakarta: Salemba Humanika.

· http://communicareinstitute.blogspot.com/2009/01/komunikasi-antarpribadi.html

2 komentar: